Halaman

Senin, 06 Februari 2012

Jaringan Komputer


       Pemanfaatan komputer sebagai sebuah sarana pengembangan pendidikan saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan utama. Hal ini didasarkan kepada beberapa faktor utama, yaitu:

1.        Perkembangan teknologi yang semakin pesat
Era kesejagatan, dimana perkembangan teknologi merupakan urat nadi utama kehidupan telah membawa perubahan besar terhadap tatanan dan cara hidup manusia. Setiap jenis pekerjaan dituntut untuk dapat dikerjakan dengan cara yang secepat dan setepat mungkin.
Dunia industri sebagai garda terdepan pembangunan ekonomi mau tidak mau harus memanfaatkan perkembangan teknologi ini, sebab dengan pemanfaatan teknologi yang optimal, maka akan tercapai efisiensi dan efektifitas kerja, meningkatkan ketelitian dalam suatu bidang pekerjaan, serta memperluas jenis pekerjaan yang dapat dilakukan tiap satuan waktu.
Namun, ada masyarakat tertentu yang belum mampu mengikuti prubahan ini. Mereka terancam terlindas oleh perubahan zaman, sehingga nantinya akan menjadi penonton di lapangan sendiri dan menjadi tamu di rumah sendiri. Pogram keahlian ini mencoba untuk mencegah hal itu terjadi, utamanya dalam bidang komputerisasi dan bidang pendidikan.

2.      Komputer sebagai salah satu perangkat utama pendidikan dan bisnis
Perkembangan teknologi ini juga berimplikasi terhadap pemanfaatan berbagai sarana dan prasarana teknologi, contohnya adalah komputer.
Beberapa tahun yang lalu, komputer dianggap sebagai sesuatu yang mewah dan hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja. Namun, seiring dengan perubahan waktu dan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi, maka komputer telah menjadi suatu hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu, makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan dasar tentang komponen-komponen pada personal komputer (PC).
Akhirnya, tidak lupa penulis menghaturkan rasa syukur kehadirat Ilahi atas tersusunnya makalah ini dan menyampaIKAN terima kasih yang tak terhingga pada berbagai pihak yang telah banyak membantu.
Mengingat ketidaksempurnaan yang ada di sana sini, penulis juga akan sangat berterima kasih apabila pembaca dapat memberikan masukan dan saran kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.


Text Box:                                                   BAB I PENDAHULUAN
 



       SEJARAH
Awal perkembangannya WLAN hanya menggunakan protokol pribadi, namun pada akhir 1990-an protokol ini digantikan dengan protokol standar, terutama variasi dari IEEE 802.11 (Wi-Fi) dan HomeRF.

     Jaringan Lokal Nirkabel atau dalam bahasa Inggris WIRELESS Local Area Network (disingkat WIRELESS LAN atau WLAN) adalah jaringan komputer daerah lokal yang menggunakan gelombang radio sebagai pembawa. Daerah yang tercakup mulai dari sebuah satu ruangan kecil sampai ke seluruh kampus. Jaringan tulang belakangnya biasanya masih menggunakan kabel yang tersambung dengan satu atau lebih titik akses nirkabel yang selanjutnya menghubungkan ke pengguna.

WLAN diperkirakan akan menjadi sebuah bentuk hubungan yang penting dan pasarnya akan terus berkembang. Frost and Sullivan memperkirakan pasar WLAN akan meninkat dari AS$0,3 milyar pada 1998 menjadi 1,6 milyar pada 2005. Sejauh ini WLAN banyak dipasang di universitas, bandara, dan tempat umum lainnya, seperti kafe dan perkantoran.
    

1`.       WIRELESS  LAN
Pengertian LAN
LAN (Local Area Network) yang biasa kita kenal merupakan suatu jaringan yang menghubungkan (interkoneksi) suatu komunitas Data Terminal Equipment (DTE) yang ditempatkan dalam suatu lokasi  (gedung atau grup). Umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel baik kabel twisted pair maupun coaxial,  biasa juga disebut dengan wired LAN. Di samping itu ada LAN yang dikembangkan dengan menggunakan medium gelombang radio atau cahaya. Keuntungannya adalah biaya instalasi yang lebih murah dibandingkan dengan wired LAN, karena tidak dibutuhkan instalasi kabel yang terlalu besar khususnya untuk sub lokasi/sub grup yang agak jauh. Pertimbangan kedua adalah karena WIRELESS LAN ini cocok untuk unit-unit DTE yang portabel dan bersifat mobil.
Diagram skematik dari dua aplikasi pada WIRELESS LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini :

Dari gambar dapat kita  amati ilustrasi dari dua aplikasi WIRELESS LAN.
1.      Infrastructure WIRELESS LAN
Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan menghubungkannya ke suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang dikenal sebagai Portable Access unit (PAU) digunakan.  Typical-nya daerah cakupan PAU berkisar antara 50 hingga 100 m.
2.      Ad hoc WIRELESS LAN
Pada Ad hoc WIRELESS LAN suatu kumpulan komputer portabel berkomunikasi satu dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained LAN.

2.      WIRELESS MOBILE
Dengan menggunakan access point (peranti yang wajib digunakan dalam suatu proses kirim-terima data pada jaringan nirkabel), biasanya access point mampu menghubungkan antara jaringan nirkabel yang satu dengan jaringan nirkabel yang lain. Dengan access point kita dapat merancang sendiri jaringan rumahan nirkabel  untuk lebih dari dua peranti atau PC.. Ini memungkinkan untuk menghubungkan PDA, PC desktop, dan notebook yang kita miliki untuk saling terkoneksi dan berbagi data, asalkan semuanya mendukung teknologi Wi-Fi. Jumlah maksimal peranti yang dapat masuk tergantung kapasitas dari access point itu sendiri. Namun, prinsipnya, jaringan WIRELESS bias menghubungkan PC yang tidak terbatas jumlahnya.

2.1     Media WIRELESS

Ada dua jenis media yang biasa digunakan untuk WIRELESS LAN, yaitu : gelombang radio dan  sinyal optis infra merah.
2.1.1        Media Radio
Gelombang radio telah  secara meluas banyak dipakai untuk berbagai aplikasi (seperti TV, telepon selular, dls). Keunggulannya adalah karena gelombang radio dapat merambat menembus objek seperti dinding dan pintu.
·         Path loss
Semua receiver radio didesain untuk beroperasi pada SNR (perbandingan antara daya signal dengan daya noise) yang telah ditentukan. Biaya yang  harus dikeluarkan dalam mengembangkan WIRELESS LAN ini lebih banyak pada interface radio yang sanggup menjamin SNR yang tinggi.  Faktor-faktor yang mempengaruhi  SNR  adalah noise receiver yang merupakan fungsi dari temperatur ambient dan bandwidth dari sinyal yang diterima.
Daya sinyal juga merupakan fungsi dari jarak antara pemancar dan penerima. Kesemua faktor ini membentuk suatu path loss channel radio untuk sistem WIRELESS LAN.
 







·         Interferensi Channel yang berdekatan
Karena menggunakan prinsip pemancaran gelombang radio, maka untuk transmiter yang memiliki frekuensi yang  sama dan berada di satu gedung  atau ruang yang berdekatan  dapat mengalami interferensi satu dengan yang lainnya. Untuk sistem Ad hoc, channel yang berdekatan dapat disetup dengan frekuensi yang berbeda sebagai isolator, sementara untuk sistem infrastructure  dapat diterapkan three cell repeater yang masing-masing  sel yang berdekatan (3 sel) memiliki frekuensi berbeda dengan pola pengulangan.
·           Multipath
Sinyal radio, seperti halnya sinyal optic dipengaruhi oleh multipath;  yaitu peristiwa di mana suatu ketika receiver menerima multiple signal yang berasal dari transmitter yang sama, yang masing-masing sinyalnya diikuti oleh path yang berbeda di antara receiver dan transmitter. Hal ini dikenal dengan multipath dispersion yang dapat menimbulkan intersymbol interference (ISI).
2.1.2        Media Inframerah
·         Inframerah memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi dari pada  gelombang radio, yaitu di atas 1014 Hz. Inframerah yang digunakan umumnya dinyatakan dalam panjang gelombang (biasanya dalam nanometer) bukan dalam frekuensi. Inframerah yang biasa digunakan adalah yang memiliki panjang gelombang 800 nm dan 1300nm. Keuntungan menggunakan inframerah dibandingkan dengan gelombang radio adalah tidak diperlukan regulasi yang sulit dalam penggunaannya. Untuk mereduksi efek noise pada sinyal infra merah, digunakan bandpass filter.
·         Device inframerah
Untuk aplikasi WIRELESS LAN, mode operasional yang digunakan adalah untuk memodulasi intensitas output inframerah dari emitter dengan menggunakan sinyal yang termodulasi secara elektris. Variasi intensitas sinyal inframerah yang diterima oleh detektor kemudian dikonversi menjadi sinyal  elektris yang ekuivalen.  Mode operasi ini dikenal dengan Intensity Modulation with Direct Detection (IMDD).

·         Topologi

Link inframerah  dapat digunakan sebagai salah satu dari dua mode : point to point dan diffuse. Dalam mode point to point, emiter diarahkan langsung pada detektor (photodiode). Mode operasi ini  memberikan WIRELESS link yang baik di antara dua bagian equipment, misalnya untuk meng-enable-kan  komputer portabel untuk mendownload file ke komputer lain.
2.1.3      WAP - WIRELESS Application Protocol.
Standar protokol untuk aplikasi WIRELESS (seperti yang digunakan pada ponsel). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard). WAP berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan WIRELESS. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps. Belakangan juga dikembangkan protokol GPRS yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan WAP.
3.       WIRELESS INTERNET
Tak lengkap apabila jaringan nirkabel tidak bias mengaccess internet, dengan ditambahkan beberapa peranti pendukung agar jaringan bisa terhubung ke internet.
Peranti yang harus dibutuhkan untuk berbagai koneksi internet antara lain adalah.
·                Seperangkat PC sebagai server (pembagi koneksi) yang dilengkapi kartu jaringan (LAN). System operasinya windows 2000 atau XP karena system operasi ini sudah dilengkapi fitur ICS (Internet Connection Sharing)
·                Satu unit access pint yang terhubung ke server via LAN port
·                Satu buah modem (internal atau pun eksternal) yang terhubung ke PC server
3.1 Webmail
          Fasilitas pengiriman, penerimaan, maupun pembacaan email melalui sarana web.
3.2.   
WML (WIRELESS Markup Language)
      WIRELESS Markup Language. Salah satu turunan dari format HTML yang khusus dikembangkan untuk dipakai pada protokol WAP.

4.      PROTOCOL

Berbagai standard protokol untuk LAN, yang mendeskripsikan layer fisik dan link dalam konteks  model referensi ISO diberikan oleh IEEE 802. Standar ini menentukan keluarga protokol yang masing-masing berhubungan dengan suatu metode MAC (Methode   Access Control). Ada tiga stndar MAC bersama dengan spesifikasi media fisik  dicantumkan dalam dokumen standard ISO :
ü IEEE 802.3 : CSMA/CD bus
ü IEEE 802.4 : Token bus
ü IEEE 802.5 : Token ring
ü IEEE 802.11: WIRELESS
Untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana struktur protokol dibentuk oleh keempat
 









5.      KEKURANGAN
Masalah kurangnya keamanan dari hubungan nirkabel telah menjadi topik perdebatan. Sistem keamanan yang digunakan oleh WLAN awalnya adalah WEP, tetapi protokol ini hanya menyediakan keamanan yang minimum dikarenakan kekurangannya yang serius. Pilihan lainnya adalah WPA, SSL, SSH, dan enkripsi piranti lunak lainnya.
6.      SPESIFIKASI
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
 Spesifikasi
Kecepatan
Frekuensi
Band
Cocok
dengan
11 Mb/s
2.4 GHz
b
54 Mb/s
5 GHz
a
54 Mb/s
2.4 GHz
b, g
100 Mb/s
2.4 GHz
b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
Channel 1 - 2,412 MHz;               Channel 6 - 2,437 MHz;
Channel 2 - 2,417 MHz;               Channel 7 - 2,442 MHz;
Channel 3 - 2,422 MHz;               Channel 8 - 2,447 MHz;
Channel 4 - 2,427 MHz;               Channel 9 - 2,452 MHz;
Channel 5 - 2,432 MHz;               Channel 10 - 2,457 MHz;
      Channel 11 - 2,462 MHz